Karakteristik dan Tantangan Era Millenial

 

Kosa kata millennial berasal dari bahasa Inggris millennium atau millennia yang berarti masa seribu rahun (Echols, 1980: 380). Millennia selanjutnya menjadi sebutan untuk sebuah masa yang terjadi setelah era global, atau era modern. Karena itu, era millennial dapat pula disebut erapost-modern. Era ini oleh sebagian pakar diartikan sebagai *era back to spiritual and moral atau back to religion*. Yaitu masa kembali kepada ajaran spiritual, moraldan agama.

Era ini muncul sebagai respon terhadap era modern yang lebih mengutamakan akal, empirik, dan hal-hal yang bersifat materialistik, sekularistik, hedonistik, fragmatik, dan transaksional. Yaitu pandangan yang memisahkan urusan dunia dengan urusan akhirat.

Akibat dari kehidupan yang demikian itu manusia menjadi bebas berbuat tanpa landasan spiritual, moral, dan agama. Kehidupan yang demikian, memang telah mengantarkan manusia kepada tahap membuat sesuatu yang mengagumkan, seperti digital technology, cloning, dan sebagainya.

Namun karena tidak disertai landasan spiritual, moral dan agama, semua temuan yang mengagumkan itu telah pula digunakan manusia untuk mendukung selera hawa nafsunya.

(Prof. Abuddin Nata, Guru besar ilmu pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah)