Inspirasi Kampung Cyber Jogjakarta, Pernah Dikunjungi Pendiri Facebook

Etalase bisnis bersama Kampoeng Cyber Yogyakarta adalah sebuah inisiatif warga RT 36 – RW 09 Kel. Patehan, Kec. Kraton untuk mendukung pemanfaatan teknologi dalam pengembangan bisnis dan perekonomian lokal.

Website etalase bisnis bersama ini adalah aset digital warga Kampoeng Cyber Yogyakarta dan sarana untuk membangun kesuksesan online bisnis. #BuildSucessOnline

Kampoeng Cyber Yogyakarta beralamat di Taman KT I/434, RT 36 – RW 09, Kel. Patehan, Kec. Kraton, Patehan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133, Indonesia. Kontak : 0813-2879-2405 (WA/Telepon)

Ada berbagai layanan hasil karya warga kampung yang dapat dibeli secara online dan offline diantaranya :

BATIK & FASHION
Batik merupakan salah satu identitas berbusana Kota Yogyakarta. Kini batik dapat ditemukan dalam beberapa motif dan model.yang cocok digunakan oleh segala kalangan di segala usia.

KONVEKSI & KERAJINAN
Pernak-pernik untuk dekorasi rumah, hotel, dan kafe akan menambah keindahan suasana. Sentuhan tangan para penjahit dan perajin menjadi nilai tambah yang sangat berharga.

JASA
Kreativitas warga lokal memang tanpa batas, termanifestasi dalam berbagai macam jasa dan keahlian yang siap membantu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

LAINNYA
Bisnis lainnya akan Anda temukan di balik keramahan Kampoeng Cyber Yogyakarta.

DIKUNJUNGI PENDIRI FACEBOOK DAN CERITA DI BALIK JALAN ZUCKERBERG DI KAMPUNG CYBER YOGYAKARTA

Nama sebuah jalan tampak mencolok di Kampoeng Cyber, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Di plang penanda terrtera tulisan “Zuckerberg”, mengacu pada pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Pria asal Negeri Paman Sam ini memang perrnah berkunjung ke Kampoeng Cyber -sebelumnya dikenal sebagai Kampung Tamanan- pada bulan Oktober 2014 lalu.

Peristiwa kunjungan Zuckerberg kini diabadikan sebagai nama jalan yang dilaluinya ketika itu. “Dulu, Mark jalan di sepanjang jalan itu. Dia ngobrol di dekat pos ronda,” ujar Antonius Sasongko, penggagas Kampoeng Cyber, mengingat kejadian tersebut, ketika dihubungi KompasTekno, Minggu (10/9/2017). “Mark datang begitu saja, spontan,” lanjut pria yang sering disapa Koko ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berfoto di depan plang nama Jalan Zuckerberg, bersama anak-anak warga Kampoeng Cyber ketika berkunjung ke sana, Sabtu (9/9/2017).(Taman Erte Tiga Enam/ Facebook) Zuckerberg datang mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Rupanya dia mendengar kabar soal Kampoeng Cyber yang warganya giat memanfaatkan internet untuk membantu kegiatan sehari-hari, lalu merasa penasaran.

Saking tiba-tibanya kunjungan Zuckerberg, beberapa warga sempat mengira dia sebagai salah satu turis bule yang memang sering wira-wiri di sana. Setelah ngobrol barang satu jam dengan warga soal penggunaan internet di Kampoeng Cyber, Zuckerberg pun melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Belakangan, bersama dengan perayaan 17 Agustus tahun ini, warga berinisiatif menamai jalan yang dilalui sang pendiri Facebook sebagai “Zuckerberg Street”. Tokoh lain yang ikut diabadikan sebagai nama jalan adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang beberapa kali berkunjung ke Kampoeng Cyber.

Terakhir, dia mampir pada Sabtu (9/9/2017) kemarin. “Kalau Pak Rudi sudah tiga kali ke sini. Beliau selalu lewat jalan yang sama. Di sana ada rumah warga yang pekarangannya cukup luas. Pak Rudi senang duduk di situ,” jelas Koko. Maka, jalan yang dilalui Rudiantara itu pun diberi sebutan sesuai dengan nama sang menteri. Melek internet Semenjak kehadiran Zuckerberg, nama Kampoeng Cyber semakin melejit. Turis dari berbagai negara sering berkunjung ke tempat ini untuk mencari tahu dan melihat aktivitas warga. Para warga Kampoeng Cyber adalah mereka yang “melek internet”, dalam artian giat memanfaatkan internet untuk membantu kehidupan sehari-hari. Kebetulan, salah satu sarana onlne yang sering dipakai adalah Facebook, misalnya untuk berdiskusi membahas kondisi kampung serta mengabarkan berita seperti undangan rapat, pernikahan,dan berita kelahiran, hingga jual beli untuk bisnis UKM.

Warga di Kampoeng Cyber sudah aktif menggunakan internet sejak tahun 2009. Menurut Koko, pendanaan untuk penyediaan koneksi internet seluruhnya diperoleh dari warga secara swadaya, tanpa bantuan dari pemerintah. Hal ini konon sempat membuat Zuckerberg kagum ketika berkunjung ke Kampoeng Cyber. Dia pun menyarankan agar konsep Kampoeng Cyber diterapkan di kampung-kampung lain di Indonesia.

Sumber : Kompas.com, Kampoeng Cyber | Etalase Bisnis Bersama (kampoengcyberdaya.com)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *